Karim and his own blue ocean
Sekilas tak tampak perbedaan yang mencolok dari anak muda satu ini, terlihat sama seperti yang lainnya namun saat berbicara tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia carving seketika orang pasti kagum bagaimana inner passion putra Bangli ini mampu mengantarkannya berprestasi dalam berbagai ajang kompetisi carving.
Akrab disapa Karim, baru saja menjejakkan kaki di Bali setelah mengikuti salah satu kompetisi fruit carving prestisius yang diadakan di Jakarta dalam rangkaian Indonesian Chef Association (ICA) Chef Expo 2019 yang diikuti oleh penggiat kuliner, sekolah perhotelan dan hotel seluruh Indonesia dan tak tanggung-tanggung, Karim mampu meraih juara 2 dalam ajang ini.
Jika prestasi ini belum cukup untuk membuat decak kagum, tiga hari sebelum anak muda yang juga bekerja paruh waktu ini berangkat menuju ibukota, ia mempersembahkan peringkat tiga bersama salah satu mahasiswa Elizabeth International lainnya Krisna, dalam kontes fruit carving Jimbaran Bay Festival 2019. Juara pertama diraih oleh young talent artist Indonesia, juara kompetisi international tahun lalu dan seniman asal Bali selatan yang baru saja kembali dari kontes fruit carving di China. Karimpun digadang gadang untuk dikirim mewakili Indonesia dalam ajang fruit and vegetable carving serupa tahun depan.
Yang menarik dari kisah Karim adalah ia menjadi contoh nyata dari materi Ezzy Talk oleh Ms. Vira Risnayani tentang Blue Ocean Strategy untuk pencapaian karir terhebat di hospitality industry. Disaat yang lain berkutat dengan sesuatu hal yang sama, Karim mampu menonjolkan diri, mendiferensiasikan diri, sehingga mampu keluar dari his red ocean yang super padat dan kini berenang bebas di blue ocean yang ia ciptakan dengan cerdas.
Have you created your own blue ocean?.